Tidur adalah salah satu kebutuhan terpenting bagi
tubuh dan jiwa kita, sekaligus merupakan nikmat dari Allah SWT yang tidak
ternilai. Sayangnya tidak semua orang mengerti bagaimana cara tidur yang
berkualitas tinggi seperti halnya Rasulullah Muhammad SAW. Tidur
merupakan aktivitas untuk mengistirahatkan tubuh setelah melakukan kegiatan
penuh seharian. Tidur bukan sekedar memejamkan mata, meksi terkadang raga
terlelap, namun tidak jarang proses istirahat ini tidak berkualitas. Sehingga
ketika bangun, bukannya malah kembali segar tapi justru badan lebih
lemas.
Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi yang patut diteladani termasuk dalam
masalah tidur. Nabi yang hidup sekitar 1400 tahun silam ini ternyata memiliki
cara tidur sehat yang memiliki dampak kesehatan setelah diteliti oleh ilmuan
masa kini. Cara-cara tidur Nabi ternyata diakui oleh ilmuan sebagai cara-cara
yang mendatangkan kesehatan bagi tubuh.
Berikut ini adalah tips singkat mengenai bagaimana
cara beliau ketika akan tidur dan ketika bangun tidur, semoga bisa kita ikuti
1.
Tidur di Awal Malam dan Bangun di Akhir Malam
“Beliau saw tidur di
awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ’Alaih).
Tidur yang berkualitas
di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam detoksifikasi untuk
menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi
terutama pada hati, tercapai optimal saat tidur. Mekanisme tersebut berkaitan
erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang
berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam
pembentukan asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres
oksidatif dan radikal bebas.
2.
Tidur Dengan
Menghadap Kekanan
Semasa hidupnya Nabi SAW juga tidur dengan
menghadap ke arah kanan. Dalam HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710, Nabi
Mengatakan agar ‘Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu,’. Pada zaman
dahulu, orang mungkin berpikiran bahwa Islam memang mengutamakan kanan
dibanding kiri, sehingga anjuran ini merujuk pada keutamaan tadi. Namun
ternyata, perintah Nabi ini memberikan efek medis yang begitu menakjubkan.
Ilmuan menemukan manfaat-manfaat ini di jaman modern, padahal Nabi sudah
mengetahuinya sejak 1400 tahun silam.
Inilah
posisi tidur terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Tidur dengan posisi
miring ke kanan, dapat membantu melancarkan aliran darah dari bilik jantung
sebelah kiri yang posisinya menjadi lebih tinggi ke seluruh tubuh kecuali pembuluh
Aorta. Dengan posisi tidur seperti ini, maka seluruh anggota tubuh selain
tangan kiri akan berada sejajar atau di bawah jantung. Sehingga darahpun akan
dengan mudah mengalir ke seluruh bagian tubuh sesuai dengan hukum gravitasi.
Dan posisi tubuh seperti inilah yang baik untuk jantung.
3.
Tidur di Ruangan Gelap
Rasulullah shollallâhu
‘alaihi wasallam juga bersabda: Apabila kalian tidur, maka padamkanlah
lampu-lampu kalian. Sebab, setan-setan berkeliaran seperti tikus dan menabrak
(lampu-lampu kalian) sehingga kalian terbakar. [HR Ibnu Hibban]
Seorang ahli biologi,
Joan Roberts, merupakan orang pertama yang menemukan hubungan antara lampu dan
kesehatan. Ia menemukan korelasi tersebut dalam penelitiannya pada hewan
percobaan yang diberikan perlakuan dengan cara menyalakan lampu buatan
sepanjang malam.
4.
Tidak Tidur
Telungkup
Nabi
Muhammad pernah menghampiri seorang pria yang tidur dalam posisi telungkup di
dalam Masjid. Nabi membangunkannya dan berkata, " bangkitlah engkau atau
duduklah sesungguhnya tidurmu itu adalah tidur dalam neraka jahanan."
H.R.. Ibnu Majah.
Hadist
di atas jelas melarang manusia untuk tidur telungkup. Ternyata larangan Nabi
Muhammad SAW ini bukan tanpa sebab. Ia melarang posisi tidur tersebut karena
berbahaya bagi kesehatan. Kajian medis di era modern menemukan bahwa tidur
dengan posisi telungkup bisa menyebabkan terjadinya kekurangan asupan oksigen
yang dapat mempengaruhi kinerja jantung dan otak. Hal ini tentu berbahaya bagi
tubuh karena dua organ tersebut memiliki fungsi yang sangat vital.
Seseorang
yang tidur dengan cara tengkurap di atas perutnya setelah suatu periode
tertentu akan mengalami kesulitan bernafas karena seluruh berat badannya akan
menekan ke arah dada yang menghalangi dada untuk merenggang dan berkonstraksi
saat bernafas. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan asupan
oksigen yang dapat mempengaruhi kinerja jantung dan otak
Peneliti
dari Australia, Dr. Zafir al-Attar menyatakan bahwa terjadi peningkatan
kematian pada anak-anak sebesar tiga kali lipat saat mereka tidur tengkurap
dibandingkan jika mereka tidur dengan posisi menyamping. Tidur dengan posisi
tengkurap pada periode tertentu akan menyebabkan perut kesulitan bernafas
karena seluruh berat badannya menekan ke arah dada.
5.
Tidak Tidur
Terlentang
Nabi
Muhammad SAW juga melarang umatnya untuk berlama-lama tidur terlentang. Setelah
dikaji secara media, ternyata tidur deng posisi ini menekan atau
menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke
toilet/WC.
Selain
itu, menurut penelitian Dr. Zafir al-Attar, seseorang tidur dengan cara
terlentang akan menyebabkan seseorang bernafas melalui mulutnya. Padahal
manusia harusnya bernafas melalui hidung, bukan mulut. Hal ini dikarenakan pada
hidung terdapat bulu-bulu halus dan lendir yang dapat menyaring kotoran yang
ikut terhisap bersama udara yang kita hirup. Bernafas melalui mulut merupakan
salah satu penyebab seseorang rawan terkena flu. Selain itu bernafas lewat
mulut akan menyebabkan keringnya rongga mulut sehingga dapat menyebabkan
terjadinya peradangan pada gusi.
6.
Tidur Selepas
Sholat Isya
Nabi
Muhammad menganjurkan agar umat islam secepatnya tidur setelah Isya jika tidak
ada urusan lain. Jika dikaji dari segi kesehatan, malam adalah
ekskresi hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu kadaan yang tenang. Namun
apabila kita begadang maka sekresi ini tak berjalan lancar sebagaimana
mestinya. Sehingga dalam kurun waktu yang panjang dapat menyebabkan penyakit
kanker hati.
7.
Meluruskan
Punggung dan Sedikit Menekuk Kaki
Dalam
tidurnya, Rasul tidur dengan meluruskan tulang punggungnya hal ini
bertujuan agar organ – organ yang lain pun terasa rileks sehingga dapat
memperlancar peredaran darah. Tak lupa juga Nabi menekuk sedikit kakinya, hal
ini bertujuan agar mengendurkan otot-otot perut. Menekuk kaki sedikit pada saat
tidur menolong organ-organ dan otot otot perut itu sendiri untuk relaksasi
lebih sempurna. Sehingga tidur kita lebih nyaman.
8.
Tidur
Beralaskan Tangan
Ternyata
Nabi lebih senang tidur dengan beralaskan tikar yang terbuat dari dari kulit
binatang yang diisi dengan sabut. Posisi tubuhnya jika tidur
menghadap ke arah kanan dan tidak pernah bertelungkup. Kepalanya diberi alas
sebagai bantal. Namun kadang-kadang menggunakan salah satu tangannya yang
diletakkan di bawah pipinya.
Ternyata
dibalik kesederhanaan ini, ada manfaat medis yang coba diajarkan Nabi Muhammad.
Ternyata tidur beralaskan tangan akan membuat posisi kepala, leher dan punggung
tercipta garis lurus. Memang, leher yang tidak lurus pada saat tidur
menyebabkan sakit leher pada saat bangun atau biasa disebut tengengen dan hal
ini terkadang sampai berhari – hari lamanya, sehingga mengganggu aktifitas.
9.
Tidur Selepas
Sholat Isya
Nabi
Muhammad menganjurkan agar umat islam secepatnya tidur setelah Isya jika tidak
ada urusan lain. Jika dikaji dari segi kesehatan, malam adalah
ekskresi hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu kadaan yang tenang. Namun
apabila kita begadang maka sekresi ini tak berjalan lancar sebagaimana
mestinya. Sehingga dalam kurun waktu yang panjang dapat menyebabkan penyakit
kanker hati.
10. Tidur dengan mengibaskan tempat tidur.
Rasulullah
SAW selalu membiasakan untuk mengibaskan tempat tidurnya sebelum menjelang
tidur sambil bertaawudz. Kebiasaan ini dilakukan untuk mengusir setan
atau jin yang tidur ditempat kita. Jika dikaji secara medis, kegiatan ini bisa
membersihkan tempat tidur dari kotoran-kotoran yang bisa saja menyebabkan
terjadinya penyakit.
0 komentar:
Posting Komentar